-->

Keren, BTN Sosialisasikan Pemakaian Fintech di Pesantren

- Agustus 19, 2018
ilustrasi
KAWAN JULKIFLI MARBUN -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendukung pengembangan aplikasi financial technology (fintech) di pondok pesantren (ponpes), dengan menambah fitur-fitur yang memudahkan layanan transaksi para santri.

Setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) bersama Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Boarding School dan PT Data Aksara Matra pada Juli tahun lalu mengenai pengembangan fitur pada aplikasi financial technology mobile di lingkungan ponpes.

Pada tahap pertama atau soft launching Januari lalu, para santri di lingkungan Ponpes Nurul Iman sudah bisa mencoba sejumlah fitur antara lain, pendaftaran akun/ rekening, penambahan saldo dan fitur transaksi antar rekening santri menggunakan Kartu Santri dan unit usaha di lingkungan ponpes.

Kini, pada tahap kedua atau grand launching fitur yang dimatangkan adalah fitur cash out/transasksi transfer dana dari rekening aplikasi mobile fintech (virtual account) ke akun/ rekening bank BTN Syariah.

Satu lagi, fitur e-commerce, yaitu fitur transaksi online antar virtual account para santri dan virtual account milik unit usaha yang ada di Ponpes dengan menyediakan barang/jasa diakses melalui aplikasi mobile.

Layanan fintech ini juga meliputi penyediaan kartu transaksi atau sejenis uang elektronik (kartu Baitul Maal Watamwil) bagi 15.000 Santri untuk bertransaksi hanya di lingkungan mereka.

"Saya sangat bangga dengan antusiasme para santri dalam pengembangan aplikasi fintech yang makin memudahkan mereka memaksimalkan layanan perbankan," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam keterangan tertulis, Kamis (16/8/2018).

Maryono berharap, layanan fasilitas fintech akan mempermudah transaksi perbankan di lingkungan Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman.

BTN juga membuka peluang bisnis dengan membuka layanan pembiayaan syariah, dan tawaran tabungan haji dan umroh bagi guru-guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman.

Seperti diketahui, Yayasan Al Ashiriyyah mengayomi 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha yang merupakan nasabah potensial yang siap dibidik Unit Usaha Syariah BTN.

"Aplikasi fintech berbasis syariah masih sangat jarang, dengan pengembangan aplikasi fintech oleh santri di lingkungan ponpes diharapkan dapat benar-benar bisa menjawab kebutuhan fasilitas layanan perbankan sesuai dengan syariat Islam," kata Maryono.

Maryono menilai, pondok pesantren bisa menjadi inkubator dari pengembangan aplikasi fintech berbasis syariah. Oleh karena itu dia berharap, fitur dari aplikasi tersebut bisa dikembangkan, misalnya bisa melayani pembiayaan syariah karena pasarnya masih luas apalagi umat muslim di Indonesia jumlahnya sangat banyak.

"Kompetitor pengembang aplikasi fintech syariah masih sedikit, kami harap aplikasi ini tidak hanya dinikmati para santri di Nurul Iman tapi juga masyarakat luas," pungkas Maryono. (sumber)


ilustrasi


Advertisement